Kajian Sirah Nabawiyah : Nasab dan Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Kajian Sirah Nabawiyah Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Jum'at (14/02/2020).
HMJ SPI, Purwokerto-Post.,Nabi Muhammad Saw merupakan salah satu tokoh yang paling berpengaruh di dunia, dengan urutan teratas. Rasulullah lahir pada tahun gajah tepatnya pada senin pagi 12 Rabiul awal atau 20 April 571 M. Beliau merupakan seorang anak dari Abdullah dan Aminah. Namun Abdullah, ayahnya meninggal ketika rasul berda di kandunngan Aminah dengan usia 2 bulan. Tepatnya Abdullah meninggal pada usia 25 tahun.
Lahirnya rasulullah bertepatan dengan adanya peristiwa dihancurkannya kabah oleh Raja Yaman, Abrahah dengan pasukan gajahnya. Abrahah mengahancurkan kabah dengan alasan bahwa Mekah sngat menguntungkan dari seggi perekonomiannya. Ia sudah bekali-kali ingin menyaingi mekah, salah satunya yaitu membangn tempat ibadah Kristen Gereja Al-Qulais. Namun lagi-lagi usahanya tersebut tidak berhasil. Pasukan gajah tersebut kalah dengan burung ababil yang melemparinya dengan masing-masing perekor 3 batu yang panas. Yang setelahnya kejadian tersebut, terdapat sebuah wabah yang menewaskan pasukannya. Inilah mula-mula adanya penyakit cacar.
Rasul berasal dari bani hasyim, dengan nasab yang disepakati yaitu Abdullah- Abdul Muthalib- Hasyim- Abdu Manaf- Qushai- Killab- Murrah- Kaab- Luay- Ghalib- Quraisy- Malik- An Nadhr- Kinanah- Khuzaimah- Mudrikah- Mudhar- Nizar- Maad bin Adnan. Bani Hasyim merupakan bani yang terkenal dengan peristiwa yang terjadi pada musim haji, dimana pada saat itu ia membagikan remukan roti yang dicampur dengan gandum dan daging unta. Dimana pada saat itu sedang terjadinya kekeringan, Hasyim sengaja pergi ke daerah Syam untuk membelinya dan membagikannya.
Maad merupakan seorang pahlawan dalam peperangan, sebelum memperoleh kemenangan maka pantang pulang. Mudhar meupakan salah seorang yang pandai bernyanyi sembari menunggangi untanya. Dan Qushay atau Mujammi yang berarti orang yang melakukan perjalanan jauh dan pemersatu. Karena pada saat itu ia pernah melakukan perjalanan dari Mekah ke Syam, dan disebut pemersatu karena tempat atau rumahnya menjadi yang pertama sebagai tempat untuk bermusyawarah. Sedangkan Abdul Muthalib disebut sebagai Syaibatul Hamdi (uban yang terpuji) dan abd (budak) karena pakaiannya yang lusuh. Abdul Muthalib memiliki 6 anak laki-laki dan 4 anak perempuan, salah satunya yaitu Abdullah.
Diceritakan pada saat itu Abdul Muthalib memiliki nazar. Ia berjanji apabila ia memiliki anak 10 ia akan membunuh salah satu anak tersebut yang diundi dengan sebuah anak panah. Dan alhasil yang keluar nama Abdullah. Dibawalah Abdullah ke Hubal untuk disembelih. Namun para penduduk Qraisy tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh Abdul Muthalib, lalu mereka menyuruh Abdul Muthalib untuk menemui seorang dukun guna meminta pendapat tentang permasalahannya. Dukun itu memberi tahu bahwa tidak masalah jika tidak membunuh Abdullah. Namun ia harus menyembelih 10 unta, jika nama yang keluar saat diundi adalah Abdullah, jika yang keluar nama unta maka sejumlah itu pula ia harus menyembelih unta. Pada undian yang ke 11 barulah nama Abdullah yang muncul, sehingga genaplah 100 unta yang akan disembahkan kepada Hubal.
Pada saat kecil, Rasul disusui oleh Tsuwaibah dan Halimah binti Dzuaib. Penyusuan tersebut merupakan tradisi bangsa arab pada masa itu, kegiatan tersebut sudah menjadi sebuah pekerjaan bagi wanita-wanita di Arab untuk memperoleh penghasilan. Pada saat itu tidak ada seorang pun yang ingin menjadi ibu penyusu dari Nabi Muhammad dikarenakan anak yatim. Hanya Halimah lah, yang bersedia menyusuinya karena pada saat itu dirinya belum kunjung mendapatkan pekerjaan untuk menyusu seorang anak. Kemudian Halimah memutuskan untuk menyusui Halimah. Pada saat itulah kehidupan Halimah sangat berubah menjadi lebih baik. Hidup mereka mengalami keberkahan yang tiada henti ketika ia merawat Muhammad.
Nabi Muhammad disusui oleh Halimah sampai umur 5 tahun. Pada suatu saat, dada beliau dibedah oleh malaikat jibril, jibril berkata Ada bagian tubuh yang menjadi tempat setan (hati) . Kemudian dicucilah bagian tersebut dengan baskom emas dan air zam zam. Pada saat itu rasul sedang bermain dengan teman-temannya lalu ada 2 orang berpakaian putih yang membawanya. Mereka mengira Muhammad telah dibunuh, namun ketika Muhammad kembali ke teman-temannya, semua seperti tidak ada apa-apa dan wajah yang berseri-seri. Setelah Halimah mengetahui hal tersebut dan ada yang mengetahui ciri-ciri kenabian Muhammad, dikembalikannya lah beliau kepada ibundanya Aminah pada umur 5 tahun dengan alasan untuk keamanan Muhammad.
Tak berlangsung lama, Aminah meninggal sehingga pengasuhan Muhammad jatuh kepada kakeknya yaitu Abdul Muthalib. Kakenya merupakan seorang pemimpin kabilah, ia mempunyai tikar khusus yang tidak seorang pun yang boleh untuk mendudukinya, Namun pada saat itu Muhammad mendudukinya. Abdul Muthalib berkata Biarkanlah Muhammad, karena suatu saat nanti ia akan menjadi seorang pemimpin yang akan menyelamatkan kita. Salah satu alasan kakeknya memberikan nama Muhammad yaitu Abdul Muthalib percaya bahwa Suatu saat cucuku akan menjadi seseorang yang terpuji di seluruh muka bumi ini. Setelah Muhammad berumur 8 tahun, ia wafat. Digantikannya lah Abu Thalib pamannya untuk mengasuh Muhammad. Pada saat diasuh oleh Abu Thalib, tepatnya usia 12 tahun Muhammad ikut berdagang dengan pamannya ke Syiria. Bertemulah Muhammad dengan Buhaira seorang pendeta yang mengetahui ciri-ciri kenabiannya.
Penulis: Lisnawati (Mahasiswa SPI angkatan 2019: Pemgurus HMJ SPI-Dep. Wacana Keilmuan)
Editor: Vika Rachmatika (Departenen Infokom)
Editor: Vika Rachmatika (Departenen Infokom)
