KUMPULAN KARYA TULIS KARTINI'S DAY MAHASISWA/I SPI IAIN PURWOKERTO
HMJ SPI Post., Dalam rangka memperingati hari kartini, 21 April 2020. HMJ SPI Periode 2020-2021 mengadakan dan mengajak gerakan menulis kepada mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, IAIN Purwokerto.
Inilah karya-karya tulis dari pengirim:
Kartini, Tulang Rusukmu
Ia begitu kuat dalam hatinya
Begitu tegar dalam raganya
Menangis, ialah pelipur deritanya
Bukan berarti lemah..
Bukan tanda pasrah..
Bukan pula menyerah..
Namun untuk menutup hati yang tergores patah..
Untuk menghujam segala gundah..
Untuk meredam kepedihan tak berdarah..
Teruntuk dirimu lelaki..
Ia adalah penopang..
Ketika ragamu mulai tumbang
Ia adalah penenang
Ketika kekalutan jiwamu menghadang
Itulah Perempuan..
Sang Kartini masa depan
(Oleh: Wilistia Quinta Ashara, Prodi SPI Angkatan 2017)
..........................................................................................
Secerca Ingatan pada Kartini
Dalam udara kegelisahan
Pandangan kasap tentang tradisi
Gelap gulita bak malam tanpa cahaya
Tangan meraba masa lalu
Angan semesta kesejukan pahlawan
Apa gerangan kebebasan Kartini dan kaumnya?
Saat dulu kala, menyinari Tanah Jawa
Ketika mereka dipagari hak-haknya
Raga tak dapat berkutik
Dililit tirani yang tak berkesudahan
Pada semesta ia berdoa
Terhalang rintihan radio tua
Yang menyuarakan lagu ibu para wanita,
Dengan segelintir kisah juangnya
Saat kartini bertameng ketulusan
dan semangat yang membara
Menghanguskan pagar pembatas hak kaumnya.
- Gombong, 23 April 2020
(Oleh Nur Alifah, Prodi SPI Angkatan 2019)
..........................................................................................
Tentang Kartini
Satu Pesan Kartini Untuk Generasi Milenial
Tanggal 21 April diperingati oleh rakyat Indonesia sebagai Hari Kartini. Kartini merupakan salah seorang pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan emansipasi wanita, dimana sebelumnya wanita mendapatkan hak-hak yang terbatas. Sebagai seorang akademisi hak wanita yang paling ia soroti adalah dimana wanita tidak boleh bersekolah tinggi hanya kaum adam saja yang boleh.
Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong baginya untuk memperjuangkan hak wanita agar mendapatkan keadilan yang setara dengan kaum adam tanpa adanya diskriminasi antara pria dan wanita. Sebagai seorang priyayi Jawa ia mendapatkan perlakuan khusus yang tidak ia sukai. Ketidaksukaannya tersebut ia tuliskan melalui surat-surat yang ia kirimkan untuk teman-temannya di Eropa.
Perempuan kelahiran Jepara, Jawa Tengah ini aktif dalam memperjuangkan hak-hak wanita terutama di Indonesia dengan bergerak di bidang peningkatan status sosial melalui tulisan-tulisan yang ia tulis. Semuanya terkumpul dalam karya fenomenalnya yang berjudul “Door Duistermis tox Licht, (Habis Gelap Terbitlah Terang) .
Tulisan-tulisannya tersebut selain berisi tentang keinginannya untuk melepaskan kaumnya dari diskriminasi juga banyak mengandung motivasi hidup, khususnya untuk generasi milenial seperti kita ini. Salah satu pesannya yang diringkas oleh Tagar.id adalah "Teruslah bermimipi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi. Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup? Kehidupan yang sebenarnya kejam."
Dari pesan RA. Kartini diatas kita dapat mengambilnya sebagai pelajaran bagi kita generasi milenial bahwa dalam hidup kita harus terus bermimpi. Mimpi adalah salah satu kunci kita agar semangat dalam menjalani hidup, karena hidup itu tidaklah mudah. Begitu banyak tantangan dan cobaan yang datang silih berganti. Jatuh bangun merupakan sesuatu yang biasa dalam hidup. Dengan mimpi, seseorang akan memiliki motivasi dalam hidupnya dan menjadi sosok yang dinamis agar impiannya itu dapat tercapai.
- Banjarnegara, 23 April 2020
(Oleh Adzkiya Zayyan Mauizah, Prodi SPI Angkatan 2019)
..........................................................................................
Kematian sang Emansipasi Wanita
Katanya wanita penulis surat yang diberi judul;
'Habis Gelap Terbitlah Terang' meninggal sakit preeklampsia
Jika benar demikian?
Lantas mengapa sakit perut bisa mematikan dengan cepat?
Katanya-katanya Doktor itu tidak bisa dipercaya
Mengapa dia diundang dan akhirnya datang?
Kenapa orang baik di matikan
orang buruk di abadikan.
-Karanglewas, 24 April 2020
(Oleh Afik Fathur Rohman, Prodi SPI Angkatan 2018)
..........................................................................................
Kartini
Walau kau kini telah tiada
Maka jasa-jasamu akan ku kenang dan semangatmu masih akan terus berkobar
Membekas di dalam hati kaum perempuan indonesia
Ibu kartini
Lihatlah kini kartini-kartini modern pada masa kini
Karena mereka seperti sekarang ini berkat perjuanganmu aku ingin bisa kurasakan hadirmu
Yang memberikan semangat bagi jiwa
Yang memberikan keadilan bagi perempuan
Dan selalu mengingatkan kami kembali akan
Habis gelap terbit lah terang
(Oleh Syarif Hidayatulloh, Prodi SPI Angkatan 2019)
..........................................................................................
Bukan Hanya Mengulek Sambal
hari dimana Raden Adjeng Kartini lahir
sang bunga dalam keranda
berpikran seluas taman dunia
Suasah payah memperjuangakan
martabat wanita,
supaya tidak hanya meracik sambal saja
hinga ia telah berjaya
wanita pun juga bisa meracik dunia
ada dari mereka menjelma politisi,
polisi, hingga buruh tani
mereka warna-wani bak bianglala
sayangnya, ada bianglala yang kelewatan
yang bisa ditukar dengan uang,
dipasarkan dari mulai gang,
hingga tempat berbintang
aduhai
bagaimana ini
sudah susah payah biar keluar kandang
pas keluar malah kelewatan
Adanya pandemi
serta datangnya bulan suci
mereka kembali,
mungkin,
karena sepi pembeli,
takut tertular pamdemi,
atau ingin tobat sementara ini
aduhai
semprawud kali
" Negri ini memang Kekurangan Senja,
Kebanyakan gairah tapi kurang perenungan "
begitu tutur Sudjiwo
- Pemalang, April 2020
(Oleh FL Latif, Prodi SPI Angkatan 2019)
..........................................................................................
IBU KARTINI
Kau muncul dari kegelapan,
membawa secerca cahaya...
Sebuah harapan, untuk masa depan,
adalah dirimh hai pahlawan bangsa...
Jasadmu telah tiada...
Namun semangat darimu yang membara...
Akan membekas abadi pada diri bangsa...
Adalah dirimu hai pahlawan bangsa...
Yang selalu menyemangatti jiwa-jiwa
dan mengingatkan kembali...
Bahwa habis gelap terbitlah terang...
Hai pahlawan kami, lihatlah kartini-kartini modern
yang terus berjuang sampai sekarang dan terus hidup dalam semangatmu....
(Oleh Muh. Bilal, Prodi SPI Angkatan 2019)
...........................................................................................
Yuk menulis,,,,,🤗
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
-Pramoedya Ananta Toer
Editor: Dep. Infokom
