KAJIAN SIRAH NABAWIYAH PART 06


HMJ SPI IAIN Purwokerto_Post:


STRATEFI DAKWAG RASULULLAH SAW; Secara Sembunyi-Sembunyi

Dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan selama tiga tahun, hal ini dikarenakan belum adanya perintah untuk melakukan dakwah secara terang-terangan. Kegiatan dakwah secara sembunyi-sembunyi tersebut dilakukan untuk menguatkan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah kepada keluarga dan orang terdekat. Salah satu orang terdekat nabi yaitu Zaid bin Haritsah. Ia awalnya merupakan seorang tawanan perang (perang antar-suku) yang diperjual belikan, hingga Khadijah membelinya. Kemudian Zaid bin Haritsah dihadiahkan kepada Rasulullah. Ketika ayahnya Zaid bin Haritsah datang untuk mengambil Zaid dengan tanpa tebusan, beliau lebih memilih Rasulullah dari pada ayahnya sendiri. Ketika Haritsah mendengar jawaban Zaid, ia pulang dengan perasaan lega meskipun Zaid memilih Nabi Muhammad, karena ia yakin bahwa nabi memperlakukannya dengan sangat baik. Ketika Rasul mengangkat Zaid sebagai anaknya,namanya diubah menjadi Zaid bin Muhammad, turunlah Surah Al-Ahzab ayat 5 yang artinya: "Panggilah mereka dengan menyebut nama ayah mereka." Dalam artian tidak boleh menisbahkan selain kepada ayahnya.

Pada saat itu sholat dilakukan di celah bukit. Hal ini bertujuan agar tidak ketahuan oleh orang-orang Musyrik. Namun, pada suatu hari orang-orang Musyrik mengetahui Sa'ad bin Abu Waqash sedang melaksanakan sholat di celah bukit. Mereka pun marah dan mencela apa yang kaum Muslimin kerjakan. Kemudian merekan pun melakukan perlawanan kepada Sa'ad bin Abu Waqash dan teman-temannya. Sa'ad bin Abu Waqash akhirnya melawan mereka hingga salah satu kaum Musyrikin sampai ada yang kepalanya berdarah. Dari peristiwa inilah yang menandai pertama-pertama adanya sebuah perang/pertumpahan darah dalam Islam.

Sa'ad bin Abu Waqash merupakan salah seorang yang dijanjikan masuk surga, ia masuk Islam diajak oleh Abu Bakar As-Shiddiq. Pada masa pemerintahan Umar bin Khatab, Sa'ad bin Abu Waqash diangkat menjadi panglima perang pada saat ekspansinya ke wilayah Persia.

Setelah kaum Musyrikin mengetahui ibadah yang dilakukan oleh umat Islam di celah bukit, lalu Rasulullah mengajak mereka untuk melaksanakan sholat di Darul Arqam (rumah Al-Arqam).

Adapun hikmah dari dakwah secara sembunyi-sembunyi tersebut antara lain:

1. Agar tidak terkejut dengan sesuatu yang baru (Islam) datang kepada mereka. Dimana agama paganism pada saat itu sangat lekat dengan mereka, hal ini juga  dibutuhkan agar tidak mendapat hambatan/perlawanan yang lebih berat.

2. Memberikan waktu para penolong islam untuk membela dakwah beliau.

Diceritakan pada saat itu Abu Bakar ingin melakukan dakwah secara terang-terangan, namun  Rasulullah tidak setuju dengan pendapatnya dikarenakan jumlah pengikutnya masih sedikit. Pada saat itu Abu Bakar berpidato dihadapan kaum Quraisy. Mereka pun sangat marah kepada kaum muslimin, Abu Bakar diinjak-injak dan dipukul dengan kerasnya hingga tidak sadarkan diri. Saat keesokan harinya sadar, Abu Bakar langsung menanyakan bagaimana keadaan Rasulullah. Beliau memanggil ibunya untuk memerintahkan Umu Jamil menemui Rasulullah dan menanyakan kabarnya. Mereka menyampaikan bahwa Rasulullah baik-baik saja dan ada di Darul Arqam.

Dari kisah Abu Bakar tersebut dapat dipetik pelajaran, diantaranya yaitu:

1. Apapun yang kita lakukan harus sesuai dengan kemampuan

2. Tidak boleh tergesa-gesa, karena menyerupai sifat setan

Di Darul Arqam tersebut terdapat 40 pengikut Rasul. yang ke 40 nya adalah Umar bin Khatab. Hal ini akan sangat memperkuat pasukan islam dan menambah keislaman mereka.






Komentar