KAJIAN SIRAH NABAWIYAH PART 05
HMJ SPI IAIN Purwokerto, Post:
A. KISAH PARA ASABIQUNAL AWWALUN
1. Abu Bakar Ash Shiddiq
Orang-orang yang pertama-tama beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dari kalangan laki-laki yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq. Beliau lahir pada tahun 573 M atau lebih muda 3 tahun dari Rasulullah. Terkait nama asli beliau terdapat dua versi yaitu Abdul Kabah (Abdullah) dan At-thiq dikarenakan ketampanan Abu Bakar, nasabnya,dan menurut Rasulullah beliau juga termasuk orang yang dibebaskan dari api neraka. Arti kata Shiddiq, menjelaskan bahwasannya beliau merupakan orang yang pertama kali membenarkan peristiwa Isro Miroj yang dialami oleh Rasulullah. Dimana dari kejadian Isro Miroj ini banyak dari kalangan orang sudah beriman menjadi Murtad, karena sebagian dari mereka tidak mempercayai peristiwa yang dialami oleh Rasulullah.
Turunnya Surah Al-Mudatsir ayat 1-7, menandakan dimulainya perintah untuk berdakwah. Pertama-tama beliau mengajak saudara dan kerabatnya. Pada saat saat Rasul selesai berdakwah Abu Bakar langsung menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah. Keimanannya tersebut dapat terlihat dari bagaimana beliau sangat rajin menyedekahkan sebagian besar hartanya untuk kepentingan islam, sehingga dari kalangan sahabat pun seperti Umar bin Khatab merasa iri dan bahkan Umar belum mampu menandinginya. Pada suatu hari Rasulullah bertanya kepada Abu Bakar Wahai Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?. Kemudian Abu Bakar menjawab Allah dan Rasul-Nya. Sebelum menjadi khalifah, beliau gemar memerahkan susu kambing kepada kelompoknya. Pada suatu hari setelah beliau menjadi seorang khalifah, terdapat seorang wanita yang yang berucap kepadanya Sekarang tiada lagi orang yang memerahkan susu kambing untuk kita. Mendengar hal itu Abu Bakar kemudian meyakinkan bahwa Demi Allah, meskipun saya telah diangkat menjadi seorang khalifah tetapi kalian jangan memandang jabatan ini. Saya akan tetap memerahkan susu untuk kalian. Sikap dermawan dan kerendahan hati tersebutlah yang patut untuk diteladani oleh siapa pun.
Abu Bakar Ash Shiddiq wafat pada tahun 634 M pada usia 63 tahun, tepat dua tahun setelah Rasulullah wafat. Ciri fisik beliau yaitu kurus, kulitnya putih, sedikit membungkuk, dan dahinya agak menonjol. Penyebab meninggalnya Abu Bakar terdapat dua versi yaitu karena racun dan sakit. Diceritakan pada saat itu, setelah Abu Bakar meminum air dingin beliau langsung mengalami demam selama dua minggu dan kemudian setelah itu beliau meninggal. Dan di versi lain, hal tersebut dikarenakan Abu Bakar sangat merasa terpukul ketika Rasulullah wafat sehingga menyebabkannya sakit. Demikianlah sepenggal kisah Abu Bakar yang dapat dijadikan sebagai suri tauladan keislamannya, yaitu membela nabi secara mati-matian baik oleh jiwa maupun raganya.
2. Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib lahir pada tahun 601 M, beliau merupakan menantu Rasulullah. Ciri fisik beliau yaitu memiliki kulit yang kecoklatan, mata yang lebar, dan perut yang besar, sebagian lagi ada yang meriwayatkan bahwa Ali berambut botak. Ali bin Abi Thalib masuk islam pada umur 10 tahun yaitu pada asuhan nabi. Diceritakan pada saat itu suku Quraisy sedang dilanda krisis sedangkan Abi Thalib memiliki anak yang banyak dan harta yang sedikit. Hal inilah yang menyebabkan Ali diasuh oleh Rasulullah. ketika Ali bekunjung ke rumah nabi, beliau melihat Rasul dan Khadijah sedang melaksanakan sholat, kemudian Ali bertanya Apa yang sedang kalian lakukan? mereka menjawab beribadah, ini adalah agama Allah, yang diperintahkan kepada Raslu-Nya. Dan saya menyeru kepadamu untuk mengikuti agama ini, tiada sekutu bagi-Nya. Ali tidak serta merta langsung menyatakan dirinya beriman,beliau terlebih dahulu merenung pada waktu malam dan mendapatkan petunjuk. Pada pagi harinya, beliau menemui Rasulullah untuk menyatakan keislamannya.
Diceritakan pada saat itu terdapat tiga orang Khawarij yaitu Abdurrahman bin Muljam, Al-Barak Abdullah at-Tamimi, dan Amru bin Bakir at-Tamimi. Pada saat itu mereka kumpul di Mekah, mereka berniat untuk membunuh tiga orang yaitu Ali bin Abi Thalib, Muawiyyah, dan Amru bin Ash. Tujuannya yaitu agar terlepas dari kekuasaan mereka. Abdurrahman bin Muljam merasa mampu membunuh Ali bin Abi Thalib, Al-Bara Abdullah at-Tamimi berniat membunuh Muawiyyah, dan Amru bin Bakir at-Tamimi merasa mampu membunuh Amru bin Ash. Kemudian tiga orang tersebut pergi menemui mereka yang hendak dibunuhnya. Pada saat itu Ibnu Muljam datang ke Kuffah untuk menemui kelompoknya dn membunuh Ali, namun pada saat di jalan ia menemui seorang wanita yaitu Kutam binti Sabah yang disukainya. Ibnu Muljam hendak menikahinya dengan mahar yang diminta oleh Kutam yaitu uang sebanyak 3000 dinar dan membunuh Ali bin Abi Thalib. Alasan Kutam ingin membunuh Ali yaitu ayahnya meninggal pada saat peperangan dan Ali yang membunuhnya. Untuk melancarkan niatnya tersebut, Ibnu Muljam meminta bantuan kepada Sabib bin Bairoh. Beberapa hari kemuadian mereka melancarkan aksinya, pedang Ibnu Muljam mengenai dahi Ali bin Abi Thalib hingga menembus ubun-ubun otaknya. Sedangkan Sabib bin Bairoh pedangnya hanya mengenai baju Ali. Pada tahun 661 M,tiga hari setelahnnya Ali bin Abi Thalib wafat.

Komentar