Pekan Kesejarahan, Dinasti Umayah 1
Sabtu 13 Maret 2021, Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (HMJ SPI) IAIN Purwokerto, mengadakan kajian rutin yang disebut Pekan Kesejarahan. Kajian rutin periode ini berbeda dengan periode lalu, karena pada tahun ini HMJ SPI mengusung tema Kedinastian sedangkan tahun lalu mengusung tema Sirah Nabawiyah. Pada minggu pertama, kajian memasuki Bab Pertama yaitu “Dinasti Umayah I” denga pemateri yang handal dalam bidang sejarah Bapak Sidik Fauji, M.Hum. Merupakan Dosen Sejarah IAIN Purwokerto.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 jam 45 menit yang dimulai pukul 10.00-11.25 WIB. Lisnawati (Mahasiswa SPI Semester 4) selaku moderator membuka Pekan Kesejarahan yang dengan semarak serta semangat perubahan. Bertemakan Kedinastian pertemuan pertama Pekan Kesejarahan mampu menarik perhatian 28 peserta yang berlatar belakang berbeda-beda.
Berikut merupakan pemaparan kegiatan Pekan Kesejarahan “Umayah I di Damaskus (661-750)”
Diawali dengan flashback pada masa kelahiran/berdirinya Dinasti Umayah I, pemateri memaparkan bahwa pada saat itu Bani Umayah mempunyai keinginan untuk menjadi Khalifah. Hal ini terlihat jelas ketika terpilihnya Usman sebagai Khalifah, yang merupakan percikan awal sebab terjadinya perang Shiffin (Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyyah) kemudian berakhir dengan peristiwa Tafkhim pihak Ali (Abu Musa Al Asy’ari) sedangkan pihak Mu’awiyyah (‘Amr bin ‘Ash) merupakan Ali sebagai pihak yang dirugikan. Terpecahlah menjadi 3 golongan, yaituBani Umayah, Syi’ah (Pendukung Ali), dan Khawarij (Mengingkari Ali).
Pada masa Peradaban Bani Umayah I terdapat Tradisi Literatur segi penulisan puisi yang terbagi menjadi dua bagian pertama Penulisan Puisi ghazal dikenal dengan Puisi Cinta dengan tokoh yang termasyhur pada masanya adalah Umar ibn Abi Rabi’ah, Qays ibn al Mulawwah sering dijuluki Majnun Layla (tergila-gila pada Layla). Kedua merupakan puisi Politik atau As-Siyasi dengan Uday bin al Raqa’ merupakan Tokoh terkenal pada masa itu.
Sistem Lembaga Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan pada Peradaban Bani Umayah I belum ada pendidikan normal. Pada saat itu orang terpelajar adalah orang yang mampu me,baca dan menulis bahasa aslinya, bias menggunakan panah, dan pandai berenang. Tak ayal pada saat itu Guru atau Mu’adib diperintahkan untuk mengajarkan berenang danmembiasakan muridnya tidak banyak tidur, menekankan moral agar tidak banyak senda gurau. Masjid merupakan media atau tempat belajar Al-QUr’an dan Hadist, kemudian mendirikan Kuttab atau sekolah dasar di Kuffah. Dunia kesehatan tepatnya Ilmu pengobatan sudah mulai berkembang seperti pengobatan bekam.
Selain Ilmu Pengetahuan, Perkembangan Arsitektur mulai menguasai peradaban Bani Umayyah yang terbagi menjadi dua bagian yaitu Arsitektur Islam dengan Aspek Fisik Lingkungan binaan meliputi Tipologi bentuk seperti (masjid, kota, benteng, makam, Istana) Elemen dan langganan seperti (Mihrab, kubah, dll) serta Sejarah dan tempat (Arsitektur Persia, umayah, Mughal, dll). Kedua adalah Arsitektur Islami dimana Nilai-nilai ke Islaman yang bersumber pada Al-Quran dan Hadist diantaranya tidak mubadzir/efesien (Q.S al Israa’/17:27) dan dengan kearifan local (Q.S Ibrahim/14:4).
Sebab terjadinya Keruntuhan Bani Umayah I diawali dengan Revolusi Abbasiyah didukung oleh kelompok yang sduah tidak lagi mendukung Umayah, Syi’ah merasa bahwa hak mereka direbut oleh Umayyah, Khawali beranggapan kepemimpinan merupakan hak semua Muslim. Lalu Mawali mendapatkan pajak tertinggi kemudian diakhiri pada tahun 750 M, pasukan Abbasiyah menghancurkan Umayyah, dimana Marwan ibn Muhammad melarikan diri dan mendirikan Umayah II di Andalusia.

Komentar